KEPERAWATAN
DASAR
STRESS
Dosen : Kayat
Disusun Oleh : KELOMPOK II
v GUSTI AYU DESI SAGITARI (04.11.2891)
v VENI ARIZAH (04.11.2923)
v NAFSIYAH (04.11.2899)
v NURUL ANISA (04.11.)
v EKA DWIKARYANTI (04.11.)
v AHMAD KUSDIAN (04.11.2876)
KONSENTRASI
INSTALASI GAWAT DARURAT
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA
GLOBAL YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME,
yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “STRESS”, disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah keperawatan dasar , jurusan Ilmu Keperawatan Stikes Surya Global
Yogyakarta.
Dalam
penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah ini yaitu Ibu Kayat , yang telah membimbing, memotifasi dan
mendampingi kami dalam pembelajaran.
Makalah
ini berisi tentang Teori Stress, Konsep Adaptasi, Reaksi Psikologis Terhadap
Stress, Dimensi Adaptasi Psikologis dan Perkembangan .
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk menyempurnakan makalah
ini.
Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..................................................................................... ....... 4
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................ 5
1.3 Tujuan................................................................................................... ....... 5
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Teori
Stress ................................................................................................... 6
B. Konsep Adaptasi .................................................................................. ..... 10
C. Reaksi
Psikologis Terhadap Stress ....................................................... ..... 11
D. Dimensi
Adaptasi psikologis dan perkembangan ................................. ..... 11
BAB 3. PENUTUP
·
Kesimpulan................................................................................................ 14
·
Daftar pustaka............................................................................................ 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perasaan
stres yang timbul disebabkan karena insting atau reaksi tubuh untuk
mempertahankan diri. Reaksi seperti ini adalah baik pada saat atau kondisi
gawat darurat atau emergensi, seperti reaksi keluar dari mobil yang
kecepatannya melampaui batas dan akan menabrak jalan. Stress juga dapat
disebabkan karena gejala-gejala fisik yang berlangsung terlalu lama, seperti
dalam merespon tantangan dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Stress
menjadikan tubuh anda bekerja secara berlebihan yang dapat membuat anda merasa
cemas, takut, khawatir dan tegang.
Perubahan kecil apapun dapat membuat anda merasa tertekan
atau merasa stress, bahkan perubahan yang baik sekalipun. Itu bukan hanya
perubahannya atau kejadian itu sendiri, tapi juga bagaimana reaksi seseorang
atau anda terhadap perubahan atau kejadian yang terjadi. Ketegangan atau stress
pada tiap orang berbeda-beda, sebagai contoh seseorang mungkin merasa stress
karena pensiun dari pekerjaannya, sementara orang lain mungkin tidak mengalami
stress seperti apa yang dialami orang tersebut yang stress karena pensiun
kerja.
Hal
lain yang mungkin menjadikan seseorang stress termasuk di PHK dari pekerjaan,
ditinggal atau anak pulang kampung, ditinggal pergi suami atau orang yang
dicintai, bercerai atau menghadapi pernikahan, penyakit tertentu, kecelakaan,
kenaikan pangkat dalam pekerjaan, masalah keuangan, pindah rumah atau mempunyai
momongan baru dan lain sebagianya.
Dapatkah stress
berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang?
Kondisi
stres dapat menyebabkan masalah kesehatan atau menjadikan masalah-masalah yang
ada menjadi lebih berat jika seseorang tidak dapat menemukan cara atau jalan
untuk menghadapinya. Konsultasikan dengan dokter jika anda berpikir bahwa
beberapa gejala yang anda punyai disebabkan karena faktor stress. Merupakan hal
penting untuk memastikan bahwa gejala-gejala tersebut bukan disebabkan karena
masalah kesehatan lainnya.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Teori
stress
2. Konsep
adaptasi
3. Reaksi
psikologis terhadap stress
4. Dimensi
adaptasi psikologis dan perkembangan
C. TUJUAN
1. Mengetahui
tentang teori stress
2. Mengetahui
tentang konsep adaptasi
3. Mengetahui
tentang reaksi psikologis terhadap stress
4. Mengetahui
tentang dimensi adaptasi psikologis dan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI
STRES
1. DEFENISI STRES DAN STRESOR
Stres dapat
didefenisikan sebagai, “respons adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik
individual dan/atau proses psikilogis, yaitu akibat dari tindakan, situasi,
atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan/atau psikologis
terhadap seseorang.”(Invacevich dan Matteson, 1980 dalam Kreitner dan
Kinicki,2004.)
Walter
Cannon,1920, merupakan respons fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan
fungsi adaptif dari reaksi “fight-or-flight” (menghadapi atau lari dari
stress). Sementara hans Seyle, 1976, menyatakan bahwa stres merupakan
situasi di mana suatu tuntutan yang sifatnya tidak spesifik dan mengharuskan
seseorang memberikan respons atau mengambil tindakan.
Menurut Claude Bernard, 1867, (dalam
Potter dan Perry, 1997), “perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal
dapat menggangu fungsi organisme sehingga penting bagi organisme tersebut untuk
beradaptasi terhadap stresor agar dapat bertahan. Jadi, stresormerupakan
stimuli yang mengawali atau memicu perubahan yang menimbulkan sters. Stress
mewakili kebutuhan yang tidak terpenuhi, bias berupa kebutuhan fisiologis,
psikologis, sosial, lingkungan, spiritual, dsb.
2. SUMBER STRESOR
Stresor,
faktor yang menimbulkan stress, dapat berasal dari sumber internal ( yaitu diri
sendiri) maupun eksternal ( yaitu keluarga, masyarakat, dan lingkungan).
1. Internal. Faktor
internal stress bersumber dari diri sendiri. Stressor individual dapt timbul
dari tuntutan pekerjaan atau beban yang terlalu berat, kondisi keuangan,
ketidakpuasan dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa pubertas,
karakteristik atau sifat yang dimiliki, dsb.
2. Eksternal. Faktor
eksternal stress dapat bersumber dari keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
Stressor yang berasal dari keluarga disebabkan oleh adanya perselisihan dalam
keluarga, perpisahan orang tua, adanya anggota keluarga yang mengalami
kecanduan narkoba, dsb. Sumber stressor masyarakat dan lingkungan dapat berasal
dari lingkungan pekerjaan, lingkungan sosial, atau lingkungan fisik.
3. JENIS STRES
Ditinjau
dari penyebabnya, stress dapat dibagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:
1. Stres fisik,
merupakan stress yang disebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu yang terlalu
tinggin atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu
menyengat, dlln.
2. Stress kimiawi,
merupakan stress yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang terdapat pada
obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormone atau gas, dlln.
3. Stress
mikrobiologis, merupakan stress yang disebabkan oleh kuman, seperti virus,
bakteri, atau parasit.
4. Stress
fisiologis, merupakan stress yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh,
antara lain gangguan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ, dlln.
5. Stress proses
tumbuh kembang, merupakan stress yang disebabkan oleh proses tumbuh kembang
seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia.
6. Stress
psikologis dan emosional, merupakan stress yang disebabkan oleh gangguan situasi
psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri,
misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan.
4. MODEL STRES
Akar dan dampak stress dapat dipelajari dari sisi
medis dan model teori perilaku. Model stress ini dapat digunakan untuk membantu
pasien mengatasi respons yang tidak sehat dan tidak produktif terhadap
stressor.
a. Model Berdasarkan Respons
Model stress
ini menjelaskan respons atau pola respons tertentu yang dapat
mengidentifikasikan stressor. Model stress yang dikemukakan oleh Selye, 1976,
menguraikan stress sebagai respons yang tidak spesifik dari tubuh terhadap
tuntutan yang dihadapinya. Stress ditunjukkan oleh reaksi fisiologis tertentu
yang disebut sindrom adaptasi umum ( general adaptation syndrome-GAS
)
b. Model Berdasarkan Adaptasi
Model ini
menyebutkan empat faktor yang menentukan apakah suatu situasi menimbulkan
stress atau tidak ( Mechanic, 1962 ), yaitu:
1. Kemampuan untuk mengatasi
stress, bergantung pada pengalaman seserang dalam menghadapi stress serupa,
system pendukung, dan persepsi keseluruhan terhadap stress.
2. Praktik dan norma dari kelompok
atau rekan-rekan pasien yang mengalami stress. Jika kelompoknya menggap wajar
untuk membicarakan stressor, maka pasien dapat mengeluhkan atau mendiskusikan
hal tersebut. Respons ini dapat membantu proses adaptasi terhadap stress.
3. Pengaruh lingkungan social
dalam membantu seseorang menghadapi stressor. Seorang mahasiswa yang resah
menghadapi hasil ujian akhirnya yang pertama dapat mencari pertolongan
dosennya. Dosen dapat memberikan penilaian dan selanjutnya memberikan referensi
kepada asisten dosen tertentu yang menurutnya mampu membantu kegiatan belajar
mahasiswa tersebut. Dosen dan asisten dosen dalam contoh ini merupakan sumber
penurun tingginya stressor yang dialami mahasiswa tersebut.
4. Sumber daya dapat digunakan
untuk mengatasi stressor. Misalnya, seorang penderits sakit yang kurang mampu
dalam hal keuangan dapat memperoleh bantuan tunjangan Askes dari perusahaan
tempatnya bekerja untuk kemudian berobat di rumah sakit yang memadai. Hal ini
mempengaruhi cara pasien untuk mendapatkan askes ke sumber daya yang dapat
membantunya mengatasi stresir fisiologis.
c. Model Berdasarkan Stimulasi
Model ini berfokus pada karakteristik yang bersifat
menggangu atau merusak dalam lingkungan. Riset klasik yang mengungkapkan stress
sebagai stimulus telah menghasilkan skala penyesuaian ulang sosial, yang
mengukur dampak dari peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan seseorang
terhadap penyakit yang dideritanya (Holmes dan Rahe, 1976). Asumsi-asumsi yang
mendasari model ini adalah:
1. Perisrtiwa-peristiwa
yang mengubah hidup seseorang merupakan hal normal yang membutuhkan jenis dan
waktu penyesuaian yang sama.
2. Orang
adalah penerima stress yang pasif; persepsi mereka terhadap suatu peristiwa
tidaklah relevan.
3. Semua
orang memiliki ambang batas stimulus yang sama dan sakit akan timbul setelah
ambang batas tersebut terlampaui.
d. Model berdasarkan Transaksi
Model ini memandang orang dan lingkungannya dalam
hubungan yag dinamis, resiprokal, dan interaktif. Model ini dikembangkan oleh
Lazarus dan Folkman ini menganggap stressor sebagai respons perceptual
seseoarng yang berakar dari proses dan kognitif. Stress berasal dari hubungan
antara orang dan lingkungannya
B. KONSEP
ADAPTASI
Faktor
penting yang mempengaruhi tingkah laku manusia :
1.
Kebutuhan
·
Kebutuhan badaniah
·
Kebutuhan psikologis
2.
Dorongan
Menjamin
agar manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Stress terjadi jika
orang dihadapkan dengan peristiwa yang dirasakan sebagai mengancam fisik atau
psikologisnya
Peristiwanya di sebut
stressor
Reaksi orang terhadap
peristiwa tersebut dinamakan respon stress
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.
Ada banyak bentuk
adaptasi. Adaptasi fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun
demikian mungkin terjadi proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan
dimensi lainnya.
Suatu proses adaptif
terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan
penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian adaptasi adalah suatu
upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi melibatkan refleks,
mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya dapat
mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976, ; Monsen, Floyd
dan Brookman, 1992). Stresor yang menstimulasi adaptasi mungkin berjangka
pendek, seperti demam atau berjangka panjang seperti paralysis dari anggota
gerak tubuh. Agar dapat berfungsi optimal, seseorang harus mampu berespons
terhadap stressor dan beradaptasi terhadap tuntutan atau perubahan yang
dibutuhkan. Adaptasi membutuhkan respons aktif dari seluruh individu.
C. REAKSI
PSIKOLOGIS TERHADAP STRESS
a.
Kecemasan
Respon
yang paling umum Merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan Adalah emosi yang tidak
menyenangkan à istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik à jantung
berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah
tidur
b.
Kemarahan dan agresi Adalah perasaan jengkel sebagai
respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.Merupakan reaksi umum
lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi
ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar
dengan jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak
sadis dan usaha membunuh orang
c.
Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah
dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih
D. DIMENSI
ADAPTASI PSIKOLOGIS DAN PEKEMBANGAN
·
DIMENSI ADAPTASI
Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam
setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi klienterhadap
stress, perawat harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh.
·
ADAPTASI PSIKOLOGIS
Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung
dengan mengamati perilaku klien. Stress mempengaruhi kesejahteraan emosional
dalam berbagai cara. Karena kepribadian individual mencakup hubungan yang
kompleks di antara banyak faktor, maka reaksi terhadap stress yang
berkepanjangan ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stresor klien yang
terakhir, pengalaman terdahulu dengan stressor, mekanisme koping yang berhasil
di masa lalu, fungsi peran, konsep diri dan ketabahan yang merupakan kombinasi
dari tiga karakteristik kepribadian yang di duga menjadi media terhadap stress.
Ketiga karakteristik ini adalah rasa kontrol terhadap peristiwa kehidupan,
komitmen terhadap aktivitas yang berhasil, dan antisipasi dari tantangan
sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan (Wiebe dan Williams, 1992 ;
Tarstasky, 1993).
Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress :
v
Ansietas
v
Depresi
v
Kepenatan
v
Peningkatan penggunaan bahan kimia
v
Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola
aktivitas.
v
Kelelahan mental
v
Perasaan tidak adekuat
v
Kehilangan harga diri
v
Peningkatan kepekaan
v
Kehilangan motivasi.
v
Ledakan emosional dan menangis.
v
Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja
pekerjaan.
v
Kecendrungan untuk membuat kesalahan (mis.
buruknya penilaian).
v
Mudah lupa dan pikiran buntu
v
Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang
rinci.
v
Preokupasi (mis. mimpi siang hari )
v
Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas.
v
Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit
v
Letargi
v
Kehilangan minat
v
Rentan terhadap kecelakaan.
·
ADAPTASI PERKEMBANGAN
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk
menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan, seseorang
biasanya menghadapi tugas perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku
dari tahap perkembangan tersebut. Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu
atau menghambat kelancaran menyelesaikan tahap perkembangan tersebut. Dalam
bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat mengarah pada krisis
pendewasaan.Bayi atau anak kecil umumnya menghadapi stressor di rumah . Jika
diasuh dalam lingkungan yang responsive dan empati, mereka mampu mengembangkan
harga diri yang sehat dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang
sehat (Haber et al, 1992).
Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan.
Mereka mulai mnyedari bahwa akumulasi pengetahuan dan penguasaan keterampilan
dapat membantu mereka mencapai tujuan , dan harga diri berkembang melalui
hubungan berteman dan saling berbagi di antara teman. Pada tahap ini, stress
ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau ketidakinginan untuk mengembangkan
hubungan berteman. Remaja biasanya mengembangkan rasa identitas yang kuat
tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Remaja
dengan sistem pendukung sosial yang kuat menunjukkan suatu peningkatan
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap stressor, tetapi remaja tanpa sistem
pendukung sosial sering menunjukkan peningkatan masalah psikososial (Dubos,
1992).
Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik antara harapan dan realitas.
Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik antara harapan dan realitas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
STRESS
Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas
kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari à perubahan yang memerlukan
penyesuaian Sering dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan
stress, seperti cedera, sakit atau kematian orang yag dicintai, putus cinta
Perubahan positif juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat,
perkawinan, jatuh cinta
JENIS STRESS
Stress fisik
Stress kimiawi
Stress mikrobiologis
Stress fisiologis
Stress proses tumbuh kembang
Stress psikologis atau emosional
Pengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan
tubuh Pikiran
Faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku manusia :
1. Kebutuhan
·
Kebutuhan badaniah
·
Kebutuhan psikologis
2. Dorongan
Menjamin agar manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Reaksi
psikologis terhadap stress
a. Kecemasan
b. Kemarahan
dan agresi Adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang
dirasakan sebagai ancaman
c.
Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah
dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment